Search This Blog

Pages

 

Wednesday, September 12, 2012

Ritual-Ritual Bid'ah Yang Dianggap Sunnah

Terjadi perpecahan antara sesama umat Islam di kota dimana kami tinggal dan belajar sekarang ini. Pada awalnya hanya ada satu organisasi Islam yang menaungi seluruh umat Islam di kota ini. Hal tersebut menjadi berantakan, karena sebagaian pengurus memboikot dengan membuat organisasi tandingan. Alisannya organisasi yang ada sekarang ini tidak menampung keinginan mereka untuk melestarikan budaya-budaya yang mereka bawa dari Indonesia.

Salah satunya adalah masalah Maulid. Kebetulan kepengurusan kali ini menentang mengadakan acara maulid. Sebagai gantinya mereka hanya membuat ceramah tamu plus pertunjukan anak-anak TPA. Akibatnya sebagian pengurus keluar dan mengatakan bahwa pengurus sekarang telah melakukan dosa karena tidak mau berselawat kepada Nabi SAW melalui acara maulid. Mereka menganggap penentangan terhadap maulid sama halnya dengan  menolak melakukan selawat kepada Nabi SAW. Mereka menyuruh pengurus yang masih setia untuk bertobat.

Tidak perlu diherankan sebenanrya karena pengurus yang memboikot itu merupakan aktifis-aktifis sebuah organisasi yang sudah biasa dengan ritual-ritual bid'ahnya.

Agar anda diakui sebagai warga organisasi tersebut, maka anda harus melakukan ritual-ritual di bawah:
  1. Tawassul kepada penghuni kubur.
  2. Tabarruk dengan kubur sang wali atau kyai.
  3. Tahlilan
  4. Ngalap berkah kubur
  5. Marhaban atau baca Barzanji
  6. Diba'an
  7. Maulidan
  8. Haul
  9. Selamatan yang berbau syirik
Seperti yang disebutkan dalam daftar di atas, maulid adalah salah satu ritual mereka. Jadi jangan heran kalau mereka naik darah karena pengurus sekarang tidak mau melaksanakan maulid.

Kelompok sempalan ini dikomandoin oleh mahasiswa-mahasiswa S3 yang lulusan pesantren organisasi tersebut. Mereka sangat menganggap remeh orang-orang yang mencoba mengkritik yang tidak mampu berbahasa Arab. Mereka menuduh orang-orang yang mengkritik itu belajar dari syetan karena hanya membaca dari buku-buku saja. Begitu taksub butanya mereka, tidak mau mendengar pendapat-pendapat dari buku-buku yang ditulis oleh ulama-ulama yang bersebrangan dengan mereka.

Mereka yang melakukan ritual-ritual bid'ah yang terkadang menjurus ke syirik itu sebenarnya tidak memahami secara benar aqidah Islam. Ini diakibatkan ketika belajar aqidah, mereka mencampurkan dengan pemahaman-pemahaman filsafat yang nyeleneh. Akibatnya aqidah yang dihasilkan juga menjadi 'nyeleneh'.

Sama halnya dengan orang yang ketagihan merokok karena ikut-ikutan sedari kecil, orang-orang yang melakukan bid'ah ini juga ikut-ikutan orang lain sejak kecil. Mereka memperhatikan kyai-kyia itu mengerjakan, maka mereka ikut mengerjakan juga. Mereka melihat kyia-kyai sering ngalap berkah dan mengirim pahala bacaan kepada penghuni kubur. Lalu mereka mengikutinya karena berpikir, kyai-kyai itu kan paham ilmu agama, tidak mungkin mereka akan menyesatkan pengikutnya. Sayangnya asumsi mereka itu kebanyakan salah.

Jadi nasehat saya, bagian yang sedang mencari-cari Islam yang sebenarnya, hindari mengikuti ritual-ritual yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Kita beragama bukan mengikuti kyai-kyai, tapi mengikuti dalil-dali yang bersandar dari al-Qur'an dan as-Sunnah.

1 comment:

Komunitas Desa Cangkringan said...

Mari kita berusaha keras menolong agama allah, jadikanlah al quran dan sunnah sebagai landasan untuk menjalakan semua kegiatan hidup didunia, sebelum allah menghukum menusia dengan pemimpin yang dholim, penindas dan penuh permusuhan. ALLAH AKBAR ...

Post a Comment

Popular Posts

Total Pageviews

Facebook

Blog Archive

Shout Box


ShoutMix chat widget

Followers

Copyright © 2011. SMART ZIKIR . Published by Ardisyam