Contoh 1: Suluk
Suluk ialah suatu program latihan rohani dengan menjalankan amalan lahir dan amalan bathin yang tujuannya adalah semata-mata mendekatkan diri kepada Allah SWT (Taqarrub Ilallah) dan mengharap ridho-Nya (Mardhatillah) dengan disertai perjuangan keras (Mujahadah) melawan hawa nafsu.
Para penikut tariqat ini mengklaim bahwa suluk ini telah dilakukan oleh para Nabi dan sahabat-sahabat Rasulullah saw berdasarkan ayat di bawah ini:
“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya yaitu Harun: "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan." (Q.S. Al-A’Raaf : 142)
Para pengikut suluk beranggapan bahwa suluk telah dilaksanakan sejak zaman Nabi Musa AS yang merupakan syari'at Nabi Musa yang belum dibatalkan hingga zaman nabi Muhammad SAW.
Mereka mengatakan bahwa Nabi SAW pun melakukan suluk yaitu (berkhalwat) di Gua Hira sampai datang perintah untuk berda’wah, sebagaimana tersebut dalam hadits Bukhari : “Diberi kesenangan kepada Nabi SAW, untuk menjalani khalwat di Gua Hira, maka beliau mengasingkan diri di dalamnya, yakni beribadat beberapa malam yang berbilang-bilang.”
Pembahasan
Jadi apakah suluk ini betul-betul berasal dari sunnah? Mereka mendasari pada prilaku Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS. Hadis di atas kelihatan sedikit bermasalah, karena tidak dicantumkan dari sumbernya, apa statusnya: shahih atau dhaif. Katakan hadis di atas adalah shahih, maka apa yang dilakukan Nabi SAW di gua Hira belum bisa dikatakan sunnah, karena syariat beliau turun ketika beliau diangkat menjadi seorang nabi dan rasul. Syariat nabi Musa AS pun bukan untuk diikuti oleh umat Muhammad SAW sebelum ada contoh dari beliau.
Pertanyaannya lagi adakah suluk ini dilakukan oleh para sahabat? Kaum sufi mengakui bahwa para shabat melakukan suluk, tapi mereka tidak mencantumkan sumber-sumbernya seperti siapa nama sahabat-sahabat tersebut. Yang betul adalah para sahabat tidak pernah melakukan suluk seperti yang kaum sufi lakukan. Padahal mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengan Nabi Muhammad SAW dan mengetahui secara mendetail apa yang Nabi SAW lakukan. Apakah bisa dikatakan para sahabat lalai mencontoh Nabi SAW? Sebaliknya para kaum sufi adalah lebih bagus dari sahabat karena melakukan suluk? Lebih bagus mana, pemahaman para sahabat atau aum sufi tersebut?
Jelas pemahaman para sahabat yang paling bagus. Jadi ahlussunnah itu adalah mengikuti al-Qur'an dan Sunnah berdasarkan pemahaman para sahabat. Kalau itu tidak dilakukan maka jatuhlah ke dalam segala bid'ah seperti yang dilakukan oleh kaum sufi tersebut.
Bid’ah dalam bidang suluk (pendidikan budi pekerti), yaitu bid’ah Tasawwuf, adalah teori-teori pendidikan jasmani dan rohani yang diadopsi dari berbagai teori-teori filsafat Yunani kuno. Juga mengadopsi teori-teori pendidikan kepasturan / kependetaan Nasrani, kebhiksuan Hindu – Budha, yang diolah dan diberi campuran dengan sebagian ajaran-ajaran Islam. Sinkretisme ini dikemas sedemikian rupa sehingga mengecohkan banyak kaum Muslimin untuk terjerumus dalam berbagai tindakan ghuluw (ekstrim, yakni melampaui batas ketentuan agama) dalam pemahaman dan pengamalan agama.
Contoh 2: Berpuasa 7 Tahun Tanpa Berhenti
Awalnya, Faisol hanya berpuasa karena peraturan pesantren mewajibkan santrinya berpuasa. Namun, Faisol melaksanakannya tiap hari. Jadilah, dia pun berpuasa tujuh tahun tanpa henti, kecuali pada dua hari raya yakni Idul Fitri dan Idul Adha, serta hari Tasryik, --hari-hari yang diharamkan puasa. Dalam peraturan di ponpes yang diasuh KH Hafidz Aminuddin tersebut, para santri diwajibkan puasa selama empat tahun. Jika sudah berpuasa empat tahun, maka santri tersebut dinyatakan lulus.
Pembahasan
Adakah puasa 7 tahun berturut-turut ada contoh dari Nabi SAW? Adakah para shabat melakukannya? Tidak ada itu semua. Lalu kenapa melakukan suatu ibadah tanpa contoh dari Nabi SAW dan para sahabat? Inilah yang diebut bid'ah. Mereka mengarang-ngarang ibadah tertentu untuk mencapai sebuah tujuan.
"Santri yang sudah lulus puasa dan kembali ke tengah-tengah masyarakat biasanya akan menjadi kiai besar. Bahkan, ia bisa menyembuhkan segala macam penyakit dengan izin Allah SWT," jawab pengurus ponpes tersebut.
Lihat mereka bukanlah sepenuhnya ahlussunnah.
Sumber:
http://regional.kompas.com/read/2011/08/09/18574462/Santri.Ini.Berpuasa.Tujuh.Tahun
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5948330&page=50
http://aceh.tribunnews.com/2011/08/07/beribadah-khusyuk-melalui-suluk
http://aceh.tribunnews.com/2011/08/05/suluk-dan-mengharap-ridha-dari-allah-swt
No comments:
Post a Comment