tag:blogger.com,1999:blog-8276545464072248766.post8345274449902348432..comments2022-03-26T16:44:42.085+10:30Comments on SMART ZIKIR: Cara Canggih Jokowi Mengatasi Banjir Jakarta: Kerja BaktiArdisyamhttp://www.blogger.com/profile/14467887164922647903noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-8276545464072248766.post-646492493240927652014-02-26T22:07:12.225+10:302014-02-26T22:07:12.225+10:30Kritik jokowi = hujatan. Masyarakat jakarta sedang...Kritik jokowi = hujatan. Masyarakat jakarta sedang menikmati "Goverentainment". Tema yang paling digandrungi adalah "pencopotan pejabat" makin banyak yang dicopot makin senang masyarakat. Pokoke "copot".lukenhttps://www.blogger.com/profile/15411481587916710068noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8276545464072248766.post-86216776907836035932014-02-26T21:55:41.965+10:302014-02-26T21:55:41.965+10:30kita patut prihatin pada kondisi jakarta sekarang ...kita patut prihatin pada kondisi jakarta sekarang ini dan lebih prihatin lagi karena sekarang ini jokowi sedang digandrungi masyarakat kecil sehingga dimata mereka jokowi ahok adalah sosok yang tidak pernah salah. Sehingga kritikan kepadanya berbuah hujatan. Kalau dulu prinsip ABS (asal bapak senang) sekarang " yang penting rakyat senang dan terhibur ". Rakyat sangat senang apabila ada Pejabat yang dicopot, dimutasi atau dipindahkan yang tentu saja menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang merasa tidak berdaya selama ini. Semakin banyak dan semakin tinggi pejabat yang dicopot semakin popoler jokowi ahok dimata masyarakat. Kondisi seperti ini tentu akan mengurangi kewibawaan aparatur negara yang pada akhirnya berdampak pada tingkat kepatuhan masyarakat. Mungkin lebih efektif jika kewibawaan kolektif yang harus dikedepankan dengan membina aparatur yang dipandang kurang bijak dalam merespon permasalahan yang sedang dihadapi bukan dengan mengedepankan kekuasaan dan kewenangan dengan serta merta mencopot, mengganti bahkan memaki-maki didepan umum seorang pejabat yang dinilai kurang cerdas dalam merespon suatu masalah yang sedang populer, padahal mungkin dalam hal hal lain pejabat itu cukup baik. Tidak korupsi saja tidak cukup untuk membangun jakarta, Butuh kecerdasan selain kesederhanaan penampilan. Jangan hanya "asal rakyat senang" tapi tidak menjaga kewibawaan aparatur secara kolektif.lukenhttps://www.blogger.com/profile/15411481587916710068noreply@blogger.com